Daftar isi

  • ber ma"rifat - *WAJIB BERMA'RIFAT KEPADA ALLAH* Ma’rifat kepada Allah adalah wajib bagi segenap umat manusia yang telah mukallap jelasnya yang telah cukup akal.ada hadi...
    14 tahun yang lalu

Senin, 22 Februari 2010

ber ma"rifat

WAJIB BERMA'RIFAT KEPADA ALLAH


Ma’rifat kepada Allah adalah wajib bagi segenap umat manusia yang telah mukallap jelasnya yang telah cukup akal.ada hadis yang berkalimat yakni “Awalludini Ma’rifatulloh Ta’alaa artinya awalnya beragama harus mengenal tuhannya.terlebih dahulu.”riwayat bukhari&muslim,lain hadist ada lagi “Fa’lama Ai Yuhal Ikhwan,Annal asla Wal Asasa,Huwa Ma’rifat Ma’budi Koblal Ibadati Wazalika Hakikatu Ma’na Syahadat”(diperintahkan kepada saudara-saudara bahwa asasnya beragama ialah terlebih dahulu ma’rifat kepada allah sebelum berbuat ibadah kepadanya dan mengenal makna 2 kalimat syahadat).
Sebab amal ibadah dengan ilmunya jika tidak dengan ilmunya tidaklah sah amalnya dari hal ilmu jangan sampai keliru, ilmu artinya tahu tapi jangan tahu syarat sahnya saja dan batalnya ibadah saja.sebab itu adalah gudangnya untuk beramal ibadah jangan sampai tidak ketentuan,misalnya kita kumpulkan perabotan rumah tangga (kursi,meja,dsb harus ditaruh didalam rumah) jangan sampai ditaruh berantakan misalnya dipelataran,disamping rumah dll.tentu hal itu akan lekas rusak,apalagi kita mempunyai tekad amal ibadah untuk pulang keakhirat,wajib ma’rifat dahulu kepada allah ta’ala. tempat kita kembali,apabila kita tidak mengetahuinya dari sekarang,apakah sekiranya kita bias kembali ketempat asal tadi,coba pikirkan dengan tenang?sebab ada hadist “Man Ka Akma Fidunia,Fahua Fil Sohiroti Akma”(“Barangsiapa yang buta dialam dunia,lebih-lebih diakhirat). Buta disini artinya tidak ma’rifat kepada allah oleh karena itu kita tidak tahu kemana harus kenbali.dimana asal kita semula,tentunya kemana saja atau ngelap tak tahu jalan pulang,sebelum hal itu terjadi carilah ilmunya,pepatah bilang”sebelum hujan sediakan payung,areng abis besi terbakar”(maksudnya cape-cape tidak karuan,akhirnya tidak berhasil).makanya sebelum berbuat sesuatu mestinya tahu ilmunya jangan sampai perbuatan kita dinilai sia-sia atau tiada hasilnya.

Jalan Ma’rifat Kepada Allah

Jalannya ma’rifat kepada Allah ada 2 perkara pertama dari atas kebawah dan kedua dari bawah keatas.yang pertama ialah yang memakai hadist seperti yang sudah diterangkan diatas,tidak cukup menyantren saja tetap dengan mengenal dirinya terlebih dahulu yaitu dengan mengenal segala perbuatannya lalu mencari pengenalan diri siapa sebenarnya kita.yang kedua adalah dengan jalan dipesantren mengaji kitab dan memakai hadist-hadist sehingga mengenal tuhannya.untuk sampai kepada ma’rifat harus kenal terlebih dahulu kepada sifat Allah Ta’ala yang disebut djohar awal yang hakekatnya nur Muhammad dengan dalilnya didalam Al Qur’an”Inna Lillahi Wa Inna Ilahi Rojiun”(asal daripada allah kembali kepada Allah).Sebenarnya manusia tidak tahu sebenarnya berasal daripada Allah lalu kealam dunia.manusia asal dari Siti Hawa dan Siti Hawa asal dari tulang iga Nabi Adam dan Nabi Adam asal dari sarinya Api-Udara-Air-Bumi yang masing-masing mempunyai Cahaya Merah Hakekatnya Api,Cahaya Kuning Hakekatnya Udara, Cahaya Putih Hakekatnya Air, Cahaya Hitam Hakekatnya Bumi.Nur Muhammad asal darimana? hadist bilang asal daripada Allah yang maha suci yang disebut Johar Awal sampai disini buntu.Djohar Awal diterangkan didalam Al Qur’an dan hadits berasal dari 7 lapis bumi dan 7 lapis langit dan sekalian alam termasuk 4 unsur yaitu Api, Udara, Air, Bumi.jadi asal daripada Allah dari Johar Awal sifatnya terang yang amat terang yaitu tergabungnya zat dan sifatnya yang maha suci yaitu Asma Allah.cahaya merah hakekatnya alif,cahaya kuning hakekatnya lam awal,cahaya putih hakekatnya lam akhir,cahaya hitam hakekatnya cahaya hitam hakekatnya ha.jadi Alif Lam Lam Ha adalah Allah.begitulah yang keterangannya dan cahayanya yang disebut ismu zat artinya ZAT LAISA KAMISLIHI atau Zat yang Maha Suci.
Kata ahli zikir ini dinamakan Latifah Murokobah nah nanti disinilah tempat kita kembali,oleh karena itu kita wajib mengetahuinya, carilah tarekat yang dapat menghilangkan hijabnya atau sampai bersatu (tauhid) zat,sifat Allah ta,ala sampai ketemu kepada hakekatnya tasdid Muhammad yang ada pada diri kita.inilah kunci muhammad yang bakal dapat menghilangkan hijab kepada Allah ta’alla,Insya Allah kita dapat pulang keasal yang sejati.rasa jasmani yang dipakai sekarang kembali lagi waktu berada di Nurulloh (Johar Awal) yaitu rasa jasmani adalah rasa Nurulloh.yang pulang keasal adalah jasmaninya kembali menjadi Nur Muhammad yaitu api kembali menjadi api,udara kembali menjadi udara,air kembali menjadi air,bumi kembali menjadi bumi kembali menjadi cahaya merah,kuning,putih,hitam,sebaik-baiknya asal kembali namanya sempurna.jasadnya kembali keasal dan ruh kembali keasal, habis rasanya habis jasmaninya.

BERAWAL INGIN MENGENAL TUHANNYA


Hadist ”Man Tolabbal Maulana Bigoiri Nafsihi, Fawod Dolla Dolalan Baida”artinya Barangsiapa mencari tuhannya diluar daripada dirinya sendiri,maka telah nyasar dianggapnya tuhannya itu jauh daripada dirinya.dia tidak ingat didalam firman Allah Al quran suratul kof ayat ke-16” Wanahnu Akrobu Ilahi Min Hablil Warid”(Allah ada lebih dekat kedua urat lehermu) lain firman ada lagi “Hua Ma Akum Aina Ma Kuntum”dimana kamu berada disitu berserta aku. ada lagi sabda Rusululloh “Man Arofa Nafsahu Fakod Robbahu” artinya barangsiapa yang mengenal akan dirinya seakan akan mengenal tuhannya. ”Wa Man Arofa Robbahu Fakod Djahilan Nafsahu”artinya”dan siapa siapa yang mengenal tuhannya,menjadi bodohlah dirinya”.tentu telah mengerti bahwa jasad tidak bergerak kalau tidak digerakkan oleh Allah Ta’ala.hadist” Innauloha Igro Kitabaqo Kafa Binafsikal Jouma Alaika Hasima”artinya ”percayalah kepada Allah dan bacalah kitab allah yang tetap ada didiri kita.karena lebih nyata,karena lebih nyata keadaan Allah Ta’alla pada manusia.seperti yang terdapat didalam Al Qur’an surat al fatah ayat 10 ‘Ya Doulohi Fau Qo Aidihim artinya tangan Allah diatas tangan mereka”al insanu siri wa’anna sirruhu”artinya rasa Muhammad ialah rasa Allah,rasa Allah ialah rasa Muhammad tegasnya pengetahuan Muhammad,pengetahuan Allah,pengetahuan Allah,pengetahuan Muhammad.hadist “Illa Haqqo Billa Haqqin,Illa Haqin Billa Haqqo artinya” Muhammad ialah haknya Allah,Allah Haknya Muhammad.Tidak Ada Allah Jika Tidak Ada Muhammad,Tidak Ada Muhammad Jika Tidak Ada Allah.
Yang disebut JOHAR AWAL tegasnya sifat Allah Yang Maha Suci.Kata Wali-Wali: Sejatinya hidup atau sejatinya syahadat ialah bersatunya zat dengan sifat yang Maha Suci yang didalam syahadat terdapat 4 hal

1. Mengisbatkan Zat Allah
2. Mengisbatkan Sifat Allah
3. Mengisbatkan Asma Allah
4. Mengisbatkan Af’al Allah

sidik kebenaran Rosululloh,begitulah sahnya membaca Syahadat,percaya dahulu kepada Rosululloh,sebab bagaimana kita bisa mengenal Allah Dan Rosululloh kalau tidak berma’rifat dahulu kepada sifat-sifatnya.
Ingatlah ilmu Rosolulloh yang 4 macam

1. Ilmu Syari’at
2. Ilmu Tarekat
3. Ilmu Hakekat
4. Ilmu Ma’rifat.

Ada dalil “Wa’ Bud Robbaqo Hatta Ya Tiyakal Yakin”artinya menyembah Allah Ta’ala harus percaya serta yakin,supaya sah ZatNYA,SifatNYA,AsmaNYA,Af’alNYA,selagi kita masih dialam dunia harus merasakan tidak berpisah Allah dan Rosulullah.
Sebagai umat yang yakin akan keberadaan allah sudah pasti menjadi suatu kewajiban untuk mengenal Allah.

Lalu bagaimana kita bisa tahu siapa Allah jika kita hanya mempelajari Ilmu Syariat saja, syariat adalah suatu aturan yang diberikan Allah kepada manusia supaya manusia tidak melampaui batas,tetapi kita juga harus mempelajari Ilmu Mukasyafah yaitu ilmu penyingkapkan suatu yang gaib,agar kita mengetahui hal-hal dibalik dunia yang fana ini
Karena dibalik yang fana terdapat yang gaib,keduanya saling keterkaitan antara satu dan yang lainnya, contohnya manusia yang didirinya terdapat dua alam yaitu jasad dan roh.
Jasad adalah tubuh fana dan ruh adalah tubuh gaibnya.untuk mengenal Allah kita harus terlebih dahulu mengenal diri kita yaitu Manusia
jika anda ingin mengetahui manfaat sholat tahajud download alamat  web ini dengan mengcopi paste di browser anda

http://www.ziddu.com/download/8697616/manfaatshalattahajud.pdf.html
semoga bermanfaat

Minggu, 24 Januari 2010


Masukkan Code ini K1-EBD6YE-4
untuk berbelanja di KutuKutuBuku.com

Hikmat
Hikmat :
Artinya bijaksana, yaitu keutamaan yang diberikan Allah kepada manusia, supaya dia dapat mengendalikan syahwatnya dan kemarahannya jangan sampai melantur ahli hikmat dinamai seorang hakim,kata banyak hukuma.
Lukman digelari hakim karena dia banyak sekali menunjukan kata-kata hikmah itu kepada anaknya, yang dengan itu, dia dapat mengendalikan akal budi menurut mestinya.

Sebagai sifat-sifat yang lain-lain juga adalah hikmah itu berjalan ditengah-tengah. Telalu keatas, sehingga melebihi dari mestinya, mendatangkan bahagia, terlalu kurang hikmah sehingga kebawah dari mestinya mendatangkan kerugian

Hikmah yang telah amat berlebihan dari mestinya, tidak patut dinamai hikmat lagi, tetapi bernama credik-buruk. Cerdiknya bukan memberi manfaaat, tetapi merugikan orang lain mana yang tunduk didzholomi,mana yang tinggi dipanjatnya, cerdik-buruk berisi senyum, tetapi didalam senyuman tersimpan kedengkian :

Dari mulut keluar perkataan manis,bercampur santan dan tengguli, didalam tersimpan ikhtiar mencari jalan menjatuhkanmusuh,menganiaya dan merugikan.

Yang dibawah sekali tidak ada hikmatnya, ialah orang goblok, fikirannya tidak dapat lanjut dari barang yang ada dimukanya. Dia tidak mengerti akibatnya, kalau datang seorang ahli tipu muslihat menepuk kuduknya. Dan memberinya rokok lisong, dengan les yang harus diteken, padahal les itu meminta persetujuan untuk menyerahkan lehernya segera diikat, maka sambil menyentik-yentikan abu rokok itu, dia tidak keberatan meneken les itu , pendeknya dijualnya negeri dan bangsanya dengan sekali tepuk kuduk atau sebatang rokok lisong. Dizaman sekarang dengan amplop tertutup “ atau bentengnya di bocorkan, sebab orang masuk dari pintu belakang dari segi istrinya ,,NYONYA BESAR” yang tamak akan perhiasan.

Goblok adalah penyakit ada yang dari sebab tabiat atau turunan amat sukar sembuhnya. adapun dari sebab musabab turunan atau tabiat, kata orang kadang-kadang bisa sembuhnya. Kalau pada satu ketika ditimpa oleh penyakit lain, tetapi yang timbul lantaran kurang pengajaran dan pendidikan dan kurang pergaulan, dapat dihilangkan dengan menempuh sebab-sebabnya yang tersebut, ada juga penyakit pada orang pintar tetapi tidak tahu diri harga diri, rendah, gengsi, kurang derajat
Orang gila dapat dikenal dengan matanya tetapi orang goblok dapat pula dikenal dari aksinya dan buah tuturnya, tinggi ruapnya dari botolnya.

Adil:

Keadilan adalah perangai mulia dari akal budi, daripada nafsu marah dan daripada syahwat. Keadilan ynag dimaksud disini ialah kepandaian mencampurkan,,,garam” hidup, sehingga marah ada, syahwat ada dan akal budipun terpakai. Kita menjadi ahli hikmat dimana perlu, berjuang pada ketikanya, menghadapi musuh pada waktunya memandang kematian ringan dan masalah kecil untuk mempertahankan kehormatan yang harus dibela dibalik itu menjadi seorang yang takut jika salah

Cabangnya ialah adil didalam masyarakat, walaupun terhadap diri sendiri, adil pula didalam melakukan siasat dan muslihat. Adil didalam budi pekerti ialah perangai “Iffah “.
Adil menghadapi lawan ialah memakai perangai syaja’ah. Adil didalam pergaulan ialah menghidarkan lengah dan lalai. Adil didalam melakukan siasat masyarakat ialah menenggelamkan kepentingan diri sendiri kedalam kepentingan bersama.
Zalim orang kepada dirinya jika pengecut atau terlalu berani, Zalim kepada dirinya jika pada waktu dia mesti tampil kemuka dia mundur, Zalim kepada diri orang yang tidak pandai melihat perkisaran angin tak berani menentang nasib yang tiba-tiba, karena kadang-kadang datang suatu waktu yang tidak disangka-sangka, merendah sayap peruntungan dan kejayaan kepada kepala kita, kalau tidak ditangkap segera , akan mengubah tarikh perjuangan hidup dan membawa kepada yang lebih jaya

Jumat, 22 Januari 2010

cara mendapatkan kebahagian

b>Pembagian Bahagia Menurut Imam Ghozali

Imam Ghozali orang tua dan ikutan dari segala tabib jiwa berpendapat bahwa :
,,Bahagia dan kelezatan yang sejati ialah bilamana dapat mengingat Allah,..
Kata beliau lagi
,,Ketahuilah bahagia tiap-tiap sesuatu ialah bila kita merasakan nikmat kesenangan dan kelezatan itu menurut tabiat kejadian masing-masing, maka kelezatan mata ialah melihat rupa yang indah, kenikmatan teliga mendengar suara yang merdu, demikian pula segala anggota yang lain ditubuh manusia,. Adapun kelezatan hati ialah teguh ma’rifatnya kepada Allah karena hati itu dijadikan ialah buat mengingat Tuhannya. Tiap-Tiap barang yang dahulunya tiada dikenal oleh manusia, bukan main gembiranya jika telah dikenalnaya , tak ubahnya dengan orang yang baru pandai bermain papan catur, dia tidak berhenti-henti bermain, meskipun telah dilarang berkali-kali, tidak sabar hatinya kalau tidak bertemu dengan buah dan papan catur itu. Demikian pula dengan hati yang dahulunya belum ada ma’rifatnya kepada tuhannya, kemudian itu dia mendapat nikmat mengenalnya, sangatlah gembiranya dan tidak sabar dia menunggu masa akan bertemu dengan tuhannya, karena kelezatan mata memandang yang indah tadi. Tiap-tiap bertambah besar ma’rifat, bertambah pula besar kelezatannya.
Seorang hamba rakyat akan sangat gembira kalau dia dapat berkenalan dengan wazir (menteri) kegembiraan itu naik berlipat ganda kalau dapat dia berkenalan dengan raja (presiden). Tentu saja berkenalan dengan Allah, adalah puncak dari segala kegembiraan lebih daria apa yang dapat dikira-kira oleh manusia, sebab tidak ada yang maujud ini dari kemuliaan Allah. Bukankah segala kemuliaan alam itu hanya sebagian dari anugerah Allah ? Bukankah segala yang keganjilan dalam alam itu hanya sebagian yang sangat kecil dari keganjilan Maha Kuasa Allah ?
Oleh sebab ittu tidaklah ada satu ma’rifat yang lebih lezat daripada Ma’rifatulloh. Tidak ada pula suatu pandangan yang lebih indah dari pandangan Allah, sebab segala kelezatan dan kegembiraan, kesenangan dan sukacita yang ada diatas dunia ini, semuanya hanya bertakluk kepada pertimbangan nafsu, dan semuanya akan berhenti perjalanannya apabila kita telah sampai kebatasnya yaitu kematian, tetapi kelezatan Ma’rifattulloh bukan bertakluk kepada dengan nafsu, dia bertakluk dengan hati, maka perasaan hati tidak berhenti sehingga mati. Hati nurani itu tidak rusak lantaran perpindahan hidup dari fana kepada baka, bahkan bila tubuh kasar ini mati, bertambah bersihlah ma’rifat itu, karena tidak ada lagi pengangggunya lagi, sebab kekuasaan iblis , hawa dan nafsu tidak sampai kesana. Hati nurani itu telah keluar dari alam yang sempit, masuk kedaerah alam yang luas, keluar dari gelap gulita menuju terang benderang.”
KATA IMAM GHOZALI PULA DIBAGIAN YANG LAIN:
,,Kesempurnaan bahagia itu bergantung kepada tiga kekuatan :
a) Kekuatan marah
b) Kekuatan syawat
c) Kekuatan ilmu
Maka sangatlah perlunya manusia berjalan ditengah-tengah diantara tiga kekuatan itu. Jangan berlebih-lebihan menurutkan kekuatan marah, yang menyebabkan mempermudah yang sukar dan membawa kepada binasa. Jangan pula berlebih-lebihan kapada kekuatan syahwat sehingga menjadi orang yang humuq ( pandir ), yang membawa kerusakan pula, maka jika kekuatan syahwat dan marah itu ditimbang baik-baik dan diletakkan ditengah-tengah, luruslah perjalanan menuju petunjuk tuhan. Demikian pula darihal marah kalau kemarahan itu berlebih dari yang mestinya, maka kejadian memukul dan membunuh, tetapi kalau dia berkurang daripada mestinya, hilanglah diri dari perasaan cemburu ( ghirah ) dan hilangh pula perasaan bertanggung jawab atas agama dan keperluan hidup atas dunia . tetapi kalau marah terletak ditengah-tengah timbullah kesabaran, keberanian dalam perkara yang memerlukan keberanian, dan segala pekerjaan dapatlah dikerjakan menurut hikmat.
Demikian pula halnya dengan syahwat, kalau syahwat itu bertambah-tambah terjadilah fasiq (melanggar perintah tuhan ) onar . kalau syahwat kurang teguh terjadilah kelemahan hati dan pemalasan. Kalau syahwat berjalan ditengah-tengah timbullah ‘IFFAH artinya dapat memerintah diri sendiri dan QONA”AH yakni cukup dengan apa yang ada serta tidak berhenti berusaha.”
Kata beliau lagi:
,,Didalam Batin engkau berkumpul beberapa sifat ganjil, sifat kebinatangan, sifat keganasan dan sifat malaikat. Tetapi dirimu yang sejati adalah nyawamu, rohmu. Hendaklah engkau tahu bahwa sifat-sifat yang tersebut tadi bukan kejadian yang asli dari jiwamu, dia hanya sifat-sifat yang datang kemudian. Sebab itu hendaklah engkau perhatikan baik-baik dan ketahui pula makanan apakah yang engkau setujui dengan sifat-sifat tadi, untuk mencapai bahagia.
,,Kebahagian sifat kebinatangan ialah makan, minum, tidur dan sebagainya. Kalau engkau dimasuki oleh kebinatangan itu lebih daripada ukuran yang mesti, tentu engkau hanya bersungguh sungguh memikirkan makan dan minum saja.
Kesenangan dan kebahagiaan sifat ganas ialah memukul dan merusak, kesenangan dan kebahagian setan ialah memperdayakan kamu dan menjerumuskan serta menghelah, kalau sifat setan itu ada pada engkau, maka engkau akan memperdayakan orang, menjerumuskan orang kepada kesesatan, menghelah-helah, memutar balikkan duduk perkara, sebab dengan demikianlah tercapai kebahagian dan kesenangan setan.
Adapun kesenangan dan kebahagian sifat malaikat ialah menyaksikan keindahan hadrat rubbiyah,keindahan hikmah ilahiyah. Marah dan syahwat tidak berpengaruh atas orang yang bersifat begini kalau engkau mempunyai sifat dari jauhar malaikat ini hendaklah engkau bersungguh-sungguh menyelidiki asal kejadianmu,sehingga akhirnya engkau tahu , jalan manakah yang harus ditempuh untuk mencari hadrat rubbiyah itu, sampai akhirnya engkau memperoleh bahagia yang mulia dan tinggi yaitu musyahadah, menyaksikan keindahan dan ketinggian maha kuasa, terlepas dirimu dari dari ikatan syahwat dan marah., disanalah engkau akan mengetahui kelak bahwa syahwat daan kemarahan itu dijadikan allah atas dirimu, bukan supaya engkau terperosok dan tertawan, tetapi supaya engkau jadikan kendaraan dan yang lain engkau jadikan senjata mudahlah engkau mencapai keberuntungan, bahagia dan kesenangan
Kalau engkau lihat salah satu anggota kerajaan hati itu melanggar undang-undang hidup yaitu salah satu dari syahwat dan marah, hendaklah engkau lawan sepenuh tenaga, jika dia kalah sekali-kali jangan dibunuh, karena kerajaan hati tidak akan sentausa kalau keduanya tidak ada lagi. Kalau engkau jalankan resep demikian tentu akan memperoleh bahagia. Dapat engkau memegang dan mempergunakan nikmat Allah menurut mestinya, tentu pada suatu waktu yang telah ditentukan tuhan didalam azalnya, engkau akan beroleh peringatan kehormatan yang tinggi daripadaNYA, kalau engkau langgar petaruh ini, tentu engkau celaka, engkau dapat siksa yang bukan semestinya yang menyebabkan engkau menyesal.
Sekian keterangan imam ghozali
Dari keterangan beliau itu maklumlah kita pendirian Imam Ghozali bahwa kebahagian itu ialah memerangi hawa nafsu dan menahan kehendak yang berlebih-lebihan. Itulah yang bernama PEPERANGAN BESAR, lebih besar daripada menaklukan negeri.
Nabi Muhammad s.a.w kembali dari perang uhud yang paling besar tidak ragu lagi, bahwa orang yang menang dalam peperangan demikian, lebih dari segala kemenangan. Tetapi Nabi kita berkata, bahwa kembalinya dari perang uhud itu ialah kembali dari perang yang sekecil-kecilnya, menempuh perang yang sebesar-besarnya yaitu perang dengan nafsu.

Sekarang kita terangkan pula pendapat filosofi Islam Imam Ghozali , beliau membagi tingkatan bahagia itu, demikian:
Meskipun nikmat-nikmat Allah itu sudah nyata tidak dapat dihitung,tetapi dapat juga dibagi-bagi dalam garis besarnya kepada 5 bagian :
Bagian pertama : Bahagia Akhirat.
Itulah bahagia yang bakatidak ada fana padanya. Disanalah sukacita, tidak ada dukacita padanya, kaya raya,tidak ada yang miskin papa padanya.
Tetapi tidaklah orang akan sampai kepada induk segala nikmat itu melainkan dengan izin allah, dan tidakpula tercapai kalau tidak dilalaui lebih dahulu tangga kesana, tangga itu ialah nikmat bagian kedua
Bagian kedua : Keutamaan Akal Budi
Keutaman akal budi terbagi kepada 4 bagian :
Pertama sempurna akal, sempurna akal ialah dengan ilmu.
Keduaa “Iffah” (dapat menjaga kehormatan diri)sempurna “iffah” ialah dengan Wara artinya tiada peduli bujukan manisan dunia.
Ketiga Syaja’ah yakni berani karena benar takut karena salah. Sempurna syaja’ah ialah dengan jihad.
Keempat AL’adl ( keadilan ). Sempurna keadilan ialah insaf.
Dengan yang empat itulah sempurna akal budi dengan sempurna Akal Budi timbul perasaan wajib mengerjakan agama. Dan bagian yang kedua ini harus juga melalui tangganya, tangganya ialah bagian ketiga.
Bagian ketiga : Keutamaan Yang Ada Pada Tubuh.
Terkandung pula didalam keutamaan tubuh ittu 4 perkara :
Pertama : sehat
Kedua : kuat
Ketiga : elok, yaitu gagah bagi laki2 dan cantik bagi wanita
Keempat : panjang umur
Tercapai kesempuranaan yang ketiga itu dengan melalui lebih dahulu bagian yang keempat.
Bagian keempat : Keutamaan dari luar badan
Keutamaan dari luar itu mengandung pula akan empat kecukupan.
Pertama : kaya akan hartya benda
Kedua : kaya dengan famili, anak istri, kaum kerabat.
Ketiga : terpandang dan terhormat
Keempat : mulia turunan
Maka tidaklah pula sempurna bahgia yang keempat ini,kalau tidak melalui bagian yang kelima.
Bagian kelima : Keutamaan Yang Datang Lantaran Taufik Dan Pimpinan Allah
Mengandung emapt perkara pula yaitu:
Pertama : Hidayah Allah ( petunjuk )
Kedua : Irsyad Allah ( pimpinan )
Ketiga : Tasdid Allah ( sokongan,dukungan )
Keempat : Ta’jid Allah ( bantuan )
Dari bagian-bagian bahagia ini dapat kita mengerti bahwa bahagia itu sangatlah sulit, karena itu wajib kita mengerti makan dari bagian2 ini
AGAR TIDAK BERSIFAT SOMBONG DAN ANGKUH
Beberapa panduan Imam Al- Ghazali supaya kita tidak bersifat sombong dan angkuh
1. Jika berjumpa dengan kanak-kanak, anggaplah kanak-kanak itu lebih mulia daripada kita, karena kanak-kanak ini belum banyak melakukan dosa daripada kita.
2. Apabila bertemu dengan orang tua, anggaplah dia lebih mulia daripada kita karena dia sudah lama beribadat.
3. Jika berjumpa dengan orang alim, anggaplah dia lebih mulia daripada kita karena banyak ilmu yang telah mereka pelajari dan ketahui.
4. Apabila melihat orang jahil, anggaplah mereka lebih mulia daripada kita karena mereka membuat dosa dalam kejahilan, sedangkan kita membuat dosa dalam keadaan mengetahui.
5. Jika melihat orang jahat, jangan anggap kita lebih mulia karena mungkin satu hari nanti dia akan insaf dan bertaubat atas kesalahannya.
6. Apabila bertemu dengan orang kafir, katakan didalam hati bahwa mungkin pada suatu hari nanti mereka akan diberi hidayah oleh Allah dan akan memeluk Islam, maka segala dosa mereka akan diampuni oleh Allah.

semoga bermanfaat